Minggu, 30 Januari 2011

saat ku ingat gayus

Prinsip Kemerdekaan: Kebebasan rakyat + kebebasan pemerintah = 1. Kalau yg satu meningkat yg lain akan menyusut.Pemerintah bisa punya kebebasan karena kita (rakyat) memberikannya. Tujuannya agar kita (rakyat) bisa bekerja lebih efisien.Dalam hal kita (rakyat) menjadi kurang efisien justru KARENA pemerintah, maka telah terjadi penyalahgunaan kebebasan.

Kita benci pungli & korupsi,semata karena itu bentuk penyalahgunaan kebebasan yg telah kita (rakyat) berikan pd pemerintah.Satu-satunya pihak yg bisa korupsi adalah yg terkait dg kekuasaan & pemerintahan. Di tingkat rakyat yg ada hanyalah pencurian.Ketika kebebasan yg kita (rakyat) berikan malah digunakan utk semakin mengurangi kebebasan kita - maka kebebasan perlu direbut kembali.Perebutan kembali kebebasan oleh rakyat - itulah yg saat ini terjadi di Mesir. Kebebasan telah disalahgunakan cukup lama.

Korupsi disebut korupsi dan bukan pencurian - karena korupsi melibatkan akses & wewenang yg tidak dimiliki semua orang.Gayus melakukan korupsi karena ia punya akses & kekuasaan dari posisinya sebagai pelayan publik. Saat mencuri ayam, Udin tdk punya itu.Gayus bisa korupsi krn punya akses privelese "atas nama negara/pemerintah". Tanpa itu, ia paling banter maling kambing/motor.Bila ingin perangi korupsi - maka kita harus periksa kembali siapa2 yg telah diberi kekuasaan lebih atas nama negara/pemerintah.Dan kebebasan yg telah kita "pinjamkan" perlu sesekali diperiksa kembali. Membuat kebebasan kita berkembang atau malah menyusut?Yg seharusnya bertugas periksa ulang kebebasan tsb adalah parlemen. Tapi kita tahu merekapun menyalah gunakan kebebasan atas nama negara, Dalam kasus Suap Cek Pelancong BI, parlemen kita menukar kebebasan yg dipinjamkan pd mereka demi segepok uang. Itu korupsi.Anggota Parlemen kita sebenarnya bebas untuk tidak memilih Miranda Goeltom, tetapi memilih karena sudah dibayar. Penyalah gunaan kebebasan.

Bagaimana korupsi bisa dikurangi? Kita sedapatnya maksimumkan urus diri sendiri2. Jangan semuanya diserahkan pd pemerintah/negara.Dan tentunya kebebasan yg sudah kita "pinjamkan" pd aparatur negara - harus dicek ulang berkala. Kalau ngawur - pinjaman kita tarik.Masalah kita lebih banyak terkait dg jajaran birokrat yg korupsi kecil2-an tp terjadi dlm skala jutaan kasus. Jutaan Gayus2 kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar